nasional

Pengamat: PSI Bukan Lagi Partai Anak Muda Tapi ‘Partai Tuk Bapaknya Kaesang’!

Rabu, 23 Juli 2025 | 09:00 WIB
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) (dok instagram PSI)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti melontarkan sindiran tajam terhadap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) usai digelarnya kongres.

Dalam analisisnya yang disampaikan melalui kanal YouTube pribadinya, Ikrar menyebut PSI kini berubah menjadi partai yang lebih tepat disebut "Partai TBK" alias "Teruntuk Bapaknya Kaesang".

"Kalau partai lain jelas singkatannya, PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKB. Tapi PSI ini tiba-tiba muncul tulisan ‘Partai TBK’. Tbk itu biasanya untuk perusahaan terbuka tapi di sini katanya ya… ‘tuk bapaknya Kaesang," sindir Ikrar.

Baca Juga: Benang Merah Kematian Arya Daru, Kriminolog: Pembunuhan, Kelalaian, atau Skema Tertutup?

PSI baru saja merombak identitas visualnya.

Logo mawar putih yang selama ini identik dengan semangat anak muda digantikan oleh gambar kepala gajah merah dengan badan hitam dan posisi kepala mendongak. 

Ikrar menilai bahwa arah politik PSI kini sarat dengan Jokowiisme.

Bahkan ia menyebut PSI seolah hanya menjadi kendaraan politik untuk keluarga Jokowi.

Hal ini terlihat dari terpilihnya kembali Kaesang Pangarep sebagai ketua umum PSI melalui proses pemira yang dinilai hanya sebagai formalitas belaka.

Baca Juga: Kematian Diplomat Kemlu Belum Juga Terungkap, Kehadiran Kompolnas Diduga Ada Miss Prosedur di Kepolisian

"Yang terpilih pasti Kaesang. Mau di-framing seolah demokratis tetap saja arahnya satu titik," ujarnya.

Lebih jauh Ikrar mengungkapkan keheranannya atas pernyataan Jokowi yang terang-terangan menyatakan akan "mendorong" PSI.

Menurutnya langkah ini justru menimbulkan pertanyaan: apakah PSI benar-benar partai anak muda atau justru alat politik bagi Jokowi?

Ikrar mengaitkan perjalanan politik Jokowi dengan tiga tokoh sentral dalam kisah Mahabharata: Bisma, Dorna, dan Karna. Menurutnya, ketiganya tercermin dalam figur Jokowi saat ini.

Baca Juga: Fenomena Rojali Tunjukkan Lemahnya Daya Beli, Ekonom Nilai Target Pertumbuhan 8% Nihil

Halaman:

Tags

Terkini