bisnisbandung.com - Tokoh politik senior Amien Rais menyampaikan pandangannya terkait eskalasi terbaru konflik antara Iran dan Israel.
Ia menilai bahwa perang yang terjadi selama lebih dari 10 hari terakhir telah mengubah persepsi global terhadap kekuatan militer di kawasan Timur Tengah, sekaligus membuka peluang kebangkitan dunia Islam yang sudah lama dinantikan.
Dalam refleksi historisnya, Amien Rais mengingat kembali bagaimana dunia Islam pada awal abad ke-15 Hijriah pernah menggagas semangat kebangkitan peradaban melalui berbagai forum internasional.
Baca Juga: Ancaman Serangan Iran-Israel Meluas , Namun Sejumlah WNI Enggan Dievakuasi
Namun, menurutnya, kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya di negara-negara Islam masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, dan sejumlah negara Eropa.
Amien menggarisbawahi pentingnya peran Iran dalam dinamika terbaru ini. Ia menilai bahwa Iran telah menunjukkan kemampuan teknologi militernya yang canggih, bahkan melampaui ekspektasi negara-negara Barat dan Israel sendiri.
“Apa yang terjadi selama sekitar 10 hari terakhir ini di Iran dan Israel, hakikatnya sudah mengubah mitos atau tahayul bahwa Israel adalah negara paling perkasa di kawasan Timur Tengah,” ujarnya di youtube pribadinya.
Dalam pandangannya, rudal-rudal Iran seperti Shahab, Qiam, Fateh, dan Imad terbukti memiliki daya rusak tinggi dan berhasil menembus pertahanan sistem Iron Dome Israel, menghantam berbagai instalasi militer penting di Tel Aviv dan Haifa.
Ia juga menganggap bahwa keberhasilan Iran dalam menghadapi Israel telah mengguncang kepercayaan diri pemimpin Israel dan sekutunya.
Sistem pertahanan Israel yang selama ini dianggap unggul justru dinilai tidak efektif dalam menghadapi gelombang serangan balasan dari Iran.
Bahkan, menurutnya, dunia kini menyaksikan pergeseran peta kekuatan militer regional, dengan Iran tampil sebagai kekuatan utama yang tak bisa diremehkan.
Dalam konteks geopolitik yang lebih luas, Amien Rais melihat bahwa kondisi ini bisa menjadi titik balik bagi dunia Islam untuk kembali bangkit.
“Nah, saudara-saudaraku, apa yang diimpikan oleh dunia Islam, dengan penduduknya yang sekarang ini berjumlah sekitar 2 miliar manusia, untuk menjadikan abad ke-15 Hijriah sebagai abad kebangkitan Islam, kini nampak terbuka kembali,” ungkapnya.