bisnisbandung.com - Isu dugaan pencetakan ulang ijazah mantan Presiden Joko Widodo pada tahun 2012 menuai perdebatan.
Namun, narasi tersebut dibantah oleh sejumlah pihak yang pernah terlibat langsung dalam perjalanan politik Jokowi, termasuk Andi Azwan, eks anggota tim kampanye Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012.
Andi Azwan, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Jokowi Mania menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ia ketahui selama proses kampanye berlangsung.
Baca Juga: 4 Lapisan Masalah Era Prabowo Versi Okky Madasari: Dari Warisan Jokowi Sampai Nasionalisme
“Mohon maaf kalau saya bilang ini mau pansos aja, begitu, memanfaatkan situasi-situasi ini untuk bisa tampil,” sindirnya terhadap pihak yang mempermasalahkan Ijazah Jokowi, dilansir dari youtube Official Inews.
Ia menilai bahwa tahapan administrasi pencalonan Jokowi telah melalui prosedur resmi sejak pemilihan Wali Kota Solo, termasuk proses verifikasi dokumen oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Karena begini, proses dari Wali Kota kan sudah terlalui, ya, dua periode pula kan. Semua dokumen-dokumen yang harus dilengkapi di KPU itu sudah dilampaui untuk itu. Dan itu tinggal ini saja, melanjutkan ke pemilihan gubernur,” terangnya.
Baca Juga: Warisan Bobrok dari Jokowi, Dr. Rudyono: Prabowo Harus Hati-Hati Banyak Jebakan
Meskipun dirinya tidak secara langsung melihat dokumen ijazah Jokowi saat kampanye, Andi menegaskan bahwa ia aktif di bagian strategis kampanye yang menangani komunikasi publik dan penjadwalan aktivitas politik Jokowi-Ahok.
“Kita tidak melihat ijazah langsung karena kita adalah di bagian sosialisasi kampanye, untuk menentukan jadwal kampanye beliau, untuk bertemu dengan siapa-siapa, dan kita yang mengesahkan apakah ini harus dilakukan atau tidak, gitu,” jelasnya.
Berdasarkan keterlibatannya itu, ia tidak menemukan indikasi atau pembicaraan mengenai pencetakan ulang ijazah dalam tim kampanye saat itu.
Baca Juga: Om Zein Dicium Emak-Emak saat Bongkar Bangunan Liar, Videonya Viral!
Ia juga menanggapi pernyataan beberapa pihak yang meragukan keaslian dokumen akademik Jokowi dengan menyebut bahwa mereka adalah sosok-sosok yang tidak ia kenal secara langsung.
Menurutnya, beberapa nama yang disebut dalam pernyataan tersebut justru merupakan rekannya dan tidak pernah mengemukakan isu serupa dalam interaksi mereka.