bisnisbandung.com - Isu reshuffle kabinet yang sempat hangat dibicarakan publik akhirnya mereda setelah Presiden Prabowo Subianto menyatakan tidak akan melakukan pergantian menteri dalam waktu dekat.
Pernyataan ini disampaikan usai menghadiri International Conference on Infrastructure pada 12 Juni 2025 lalu. Keputusan ini sekaligus meredam spekulasi yang berkembang selama beberapa minggu terakhir terkait kemungkinan perombakan susunan kabinet.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai sikap Prabowo tersebut menjadi sinyal bahwa presiden masih memercayai kinerja para pembantunya, meskipun beberapa di antaranya sempat menjadi sorotan publik karena pernyataan-pernyataan kontroversial.
Baca Juga: Balasan Iran Bukan Reaksi Emosional, Serang Israel dengan Perhitungan Matang
Menurutnya, langkah Prabowo merupakan bentuk penegasan bahwa kegaduhan yang muncul belakangan ini dianggap masih dalam batas kewajaran, terutama mengingat ada sejumlah menteri yang masih dalam proses penyesuaian terhadap ritme kerja pemerintahan.
“Meski Prabowo Subianto mengakui, mungkin satu dua dari para pembantunya itu ada yang mengeluarkan statement-statement yang sempat menimbulkan kegaduhan dan kontroversi,” terang Adi Prayitno di youtube pribadinya.
“Itu dianggap wajar karena sebagai pejabat-pejabat, mungkin masih ada yang baru dan belum menyesuaikan dengan ritmenya sebagai pejabat,” sambungnya.
Baca Juga: Impeachment Gibran Sulit Terwujud, Pakar Soroti Kuatnya Relasi Prabowo dan Jokowi
Spekulasi mengenai reshuffle sebelumnya sempat menguat ketika Presiden Prabowo dalam peringatan Hari Lahir Pancasila pada 2 Juni menegaskan komitmennya terhadap integritas dan kinerja pejabat negara.
Hal ini ditafsirkan publik sebagai sinyal kuat bahwa reshuffle bisa saja terjadi, terlebih dengan adanya sorotan terhadap sejumlah menteri yang dianggap belum mampu menjawab tantangan di bidang pendidikan, pengangguran, hingga pertumbuhan ekonomi.
Lebih jauh, sejumlah pertemuan politik, termasuk dengan tokoh-tokoh penting seperti Megawati Soekarnoputri, sempat dianggap sebagai bagian dari upaya penjajakan koalisi baru yang membuka peluang terjadinya pergeseran komposisi menteri.
Baca Juga: Mengejutkan! Pertama Kali Pengembalian Uang Korupsi Sebelum Sidang, Apa Maknanya?
Namun dengan pernyataan terbaru Presiden Prabowo, spekulasi tersebut saat ini dianggap tidak relevan.
Adi Prayitno juga menyampaikan bahwa meskipun terdapat kekurangan dari beberapa pejabat, Prabowo tampaknya memilih pendekatan yang lebih sabar dan mendukung pembantunya untuk tumbuh dan menyesuaikan diri.