"Kalau boleh menyarankan, Gibran dirikan saja Jokowi Center di Solo. Gedungnya sudah ada dibangun oleh Datuk Tahir. Buat pusat edukasi, literasi, dan kebudayaan. Bangun harapan baru seperti ayahandanya dulu," kata Iwan.
Iwan menilai Prabowo sebagai pemimpin tulus yang sudah "selesai dengan urusan dunia".
Ia tak melihat adanya motif kekuasaan yang membebani melainkan fokus besar pada kesejahteraan rakyat.
"Saya belum pernah lihat pemimpin setulus Prabowo Subianto. Setiap langkahnya punya niat baik untuk rakyat. Kita doakan beliau panjang umur dan sehat selalu."
Baca Juga: 1.800+ Mahasiswa Se-Indonesia Berkompetisi Menghadirkan Solusi Inovatif untuk Masa Depan Bangsa
Dia juga menyentil keras mereka yang terlalu cepat mempersoalkan gaya kepemimpinan Prabowo, termasuk gaya puisi dan orasi yang kerap jadi sorotan.
Iwan mengatakan "Jangan paksa Prabowo jadi seperti Mandela. Setiap pemimpin punya gaya sendiri. Prabowo mengalirkan optimisme dan kerja nyata, itu yang harus kita hargai."
Iwan mengajak semua pihak terutama elit politik untuk berhenti memperkeruh suasana dengan wacana-wacana yang tidak membumi.
"Rakyat lelah dengan drama elit. Yang dibutuhkan sekarang adalah tindakan nyata bukan saling jegal. Isu Gibran bukan urusan mendesak. Jangan ganggu Presiden dengan hal-hal yang tidak penting," tutup Iwan Piliang.***