nasional

Pemerintah Bisa Rugi Gara- Gara Polemik Aceh-Sumut Soal Empat Pulau? Pandangan Jurnalis Senior

Kamis, 12 Juni 2025 | 20:00 WIB
Hersubeno Arief, Jurnalis Senior (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)

Presiden Prabowo Subianto juga telah menyoroti pentingnya temuan ini. Ia menyebut bahwa ladang gas tersebut merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dalam beberapa dekade terakhir, dengan cadangan mencapai 10 triliun kaki kubik.

Pemerintah menargetkan swasembada energi nasional pada tahun 2028–2029 melalui pemanfaatan sumber daya dari wilayah ini.

Namun, besarnya potensi ini justru menjadi sumber ketegangan baru, terutama ketika muncul keputusan pemerintah pusat terkait alih status administratif empat pulau Lipan, Panjang, Mangkir Ketek, dan Mangkir Gadang dari Aceh ke Sumatera Utara.

Sengketa ini dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas kawasan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung masuknya investasi sektor energi.

Baca Juga: Rocky Gerung Bongkar Isi Kepala PSI: Isinya Kekosongan Tapi Nekat Dukung Gibran

Hersubeno menilai bahwa stabilitas Aceh menjadi krusial dalam konteks eksplorasi dan eksploitasi migas.

Jika konflik wilayah terus berlanjut dan memicu ketegangan antara pemerintah daerah dan pusat, maka proses investasi serta pengembangan sektor energi bisa terhambat. Ini tentu akan merugikan negara secara keseluruhan.

Ia juga menyoroti dimensi politik dalam konflik ini. Keterlibatan Bobby Nasution, Gubernur Sumatera Utara sekaligus menantu mantan Presiden Jokowi, dinilai turut menambah sensitivitas isu di mata publik Aceh.***

Baca Juga: SPMB 2025 Tanpa Titipan, Dedi Mulyadi: Kepala Sekolah Jangan Takut Ancaman!

Halaman:

Tags

Terkini