Bisnisbandung.com - Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution diniali memang berupaya untuk mengambil alih empat pulau yang selama ini berada dalam wilayah administratif Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam, hal ini menuai kritik dan kecurigaan dari berbagai pihak.
Salah satu pandangan kritis datang dari jurnalis senior Hersubeno Arief, yang menilai bahwa ada kemungkinan agenda tersembunyi di balik klaim Sumatera Utara atas wilayah tersebut.
Menurut Hersubeno, langkah Bobby bukan hanya persoalan batas administratif atau klaim teritori biasa, melainkan ada agenda tersembunyi.
Baca Juga: Data Bank Dunia Mematahkan Narasi Keberhasilan Jokowi, Pengamat Beri Analisis Kritis
“Rupanya ada agenda tersembunyi mengapa menantu mantan Presiden Joko Widodo, yakni Bobby Nasution yang sekarang menjadi Gubernur Sumatera Utara itu niat banget untuk mengambil alih empat pulau di Kabupaten Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam,” gamblangnya dilansir dari youtube pribadinya.
Ia melihat bahwa motif ekonomi besar kemungkinan menjadi latar belakang dari ambisi Sumatera Utara, khususnya terkait potensi sumber daya alam berupa migas di kawasan Blok Singkil, yang berada di sekitar empat pulau: Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Ketek, dan Pulau Mangkir Gadang.
Hersubeno juga menyoroti pertemuan Bobby dengan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, pada 4 Juni 2025 lalu.
Menurut penelusurannya, pertemuan itu berjalan singkat dan belum menghasilkan kesepakatan final. Bahkan, Gubernur Aceh memilih melanjutkan kegiatan kerja ke Aceh Barat Daya, menyerahkan urusan teknis kepada stafnya.
Baca Juga: Minta Raja Ampat Diproteksi Permanen, Greenpeace Desak Pencabutan Izin PT Gag Nikel
Hal ini menimbulkan kesan bahwa pernyataan Bobby tentang adanya kesepakatan bersama untuk mengelola pulau-pulau tersebut masih bersifat sepihak.
“Kepada wartawan, ia menyatakan, "’adi kami bersepakat untuk kita kelola sama-sama. Kalaupun ada potensi sumber daya alam, ya itu bisa kita kelola sama-sama. Termasuk ada migas maksudnya minyak dan gas juga kita bisa saling berbagi,’ kata Bobby Nasution,” terang Hersubeno.
Lebih jauh, Hersubeno mempertanyakan narasi yang dibangun oleh Bobby dan timnya, termasuk munculnya klaim akan kunjungan balasan dari pihak Aceh ke Medan, yang sejauh ini belum dikonfirmasi secara resmi.
Ia mengaitkan langkah ini dengan keluarnya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 yang menetapkan peralihan empat pulau tersebut dari Aceh ke Sumatera Utara, sebuah keputusan yang memicu kemarahan publik Aceh.
Baca Juga: Shohibul Iman Kembali Pimpin PKS, Pengamat: Sinyal Gabung ke Prabowo?