Bisnisbandung.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah menarik perhatian publik dengan langkah politik barunya usai melakukan suksesi kepengurusan.
Duet Muhammad Shohibul Iman sebagai Ketua Majelis Syura dan Almuzzammil Yusuf sebagai Presiden PKS.
Langkah ini dinilai pengamat politik Adi Prayitno sebagai bagian dari strategi politik PKS untuk tetap relevan dalam lanskap politik nasional yang terus berubah.
Baca Juga: Saat Bumi Menangis di Tanah Pasundan
Namun yang menarik PKS tampak sedang "mendayung di antara dua karang".
Menjalin hubungan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto sekaligus menjaga kedekatan dengan sosok yang selama ini sangat lekat dengan partai itu Anies Baswedan.
Suksesi kepemimpinan PKS awal Juni lalu menjadi penanda kembalinya orientasi politik berbasis tarbiyah.
Shohibul Iman dan Almuzzammil Yusuf dikenal sebagai figur-figur yang merepresentasikan "faksi keadilan" dalam tubuh PKS yakni kelompok yang cenderung menekankan nilai-nilai keislaman yang puritan dalam perjuangan politik.
Sejak awal berdiri sebagai Partai Keadilan pasca-reformasi hingga bertransformasi menjadi PKS partai ini memang dikenal sebagai rumah bagi para aktivis dakwah kampus.
Identitas itu sempat memudar seiring dengan dinamika politik nasional dan kebutuhan elektoral yang memaksa partai menjadi lebih terbuka dan kompromistis.
Kini dengan duet baru ini PKS tampaknya ingin kembali menguatkan basis ideologisnya.
Yang menarik di bawah kepengurusan baru ini PKS menyatakan akan segera meminta waktu bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini menegaskan posisi PKS sebagai bagian dari koalisi pemerintahan sekaligus menunjukkan sikap tegak lurus terhadap kepemimpinan nasional ke depan.
Baca Juga: Film ‘Agak Laen 2’ Hadirkan Tissa Biani dan Bintang Komedi Baru, Siapa Sajakah Mereka?