nasional

Hendri Satrio Ungkap Harus Ada Reshuffle: Ketum-Ketum Itu Kalau Bisa Dihilangin

Rabu, 11 Juni 2025 | 20:00 WIB
Hendri Satrio, Pengamat politik (Tangkap layar youtube tvonenews)

Bisnisbandung.com - Dinamika hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden sebelumnya, Joko Widodo, terus menjadi sorotan publik.

Menurut pengamat politik Hendri Satrio, keterlibatan tokoh-tokoh yang dikenal dekat dengan Jokowi dalam pemerintahan saat ini memunculkan persepsi bahwa pengaruh politik dari pemerintahan sebelumnya masih kuat membayangi.

Hendri menilai bahwa meski hubungan baik antara Prabowo dan Jokowi merupakan hal positif dan belum pernah terjadi dalam sejarah transisi kekuasaan di Indonesia, publik tetap mempertanyakan sejauh mana kemandirian Prabowo dalam membentuk kabinetnya.

Hal ini diperparah oleh keberadaan sejumlah tokoh politik yang dikenal sebagai ketua umum partai dan memiliki afiliasi kuat dengan pemerintahan Jokowi sebelumnya.

Baca Juga: Helmy Yahya Bongkar Strategi Dedi Mulyadi yang Bikin Publik Terkesima

“Tapi minimal mungkin ada reshuffle yang orang-orangnya Jokowi kentel itu, apa, ketum-ketum itu, kalau bisa dihilangin, gitu. Kan ini simbol, kan? Simbol aja,” lugasnya dilansir dari tvonenews.

“Jadi masyarakat pengin lihat simbol bahwa Pak Prabowo ini bebas dari Pak Jokowi,” sambungnya.

Dalam pandangannya, kondisi ini menjadi ganjalan tersendiri bagi pendukung Prabowo yang selama ini setia sejak pemilu 2004 hingga akhirnya menang di 2024.

Baca Juga: Bukan Fitnah! Mahfud Bongkar Alasan Budi Arie Diseret Kasus Judol

Banyak dari mereka merasa tidak terakomodasi dalam struktur kabinet saat ini, meskipun telah mendukung dalam jangka panjang. Sebaliknya, figur-figur yang baru bergabung dengan kubu Prabowo justru mendapat tempat strategis.

Hendri juga menyoroti pentingnya simbol politik dalam membentuk persepsi publik. Ia menekankan bahwa masyarakat membutuhkan sinyal kuat bahwa pemerintahan Prabowo tidak berada di bawah bayang-bayang tokoh atau kekuatan politik sebelumnya.

Salah satu bentuk simbol tersebut, menurutnya, bisa berupa perombakan kabinet atau reshuffle, dengan mengurangi dominasi tokoh-tokoh yang identik dengan pemerintahan sebelumnya.

Baca Juga: Denny Cagur Vs Dedi Mulyadi, Pegiat Media Sosial Sebut Ini Kisah Pahit Demokrasi Indonesia

Lebih lanjut, Hendri melihat bahwa komunikasi antara Prabowo dan Jokowi perlu tetap terjaga demi keberlanjutan pembangunan.

Halaman:

Tags

Terkini