Bisnisbandung.com - Hubungan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra menunjukkan sinyal penguatan, khususnya melalui komunikasi yang semakin intensif antara tokoh-tokoh utama dari kedua partai.
Dalam konteks dinamika politik nasional, momen ini dinilai sebagai langkah positif menuju stabilitas pemerintahan dan penguatan agenda pembangunan nasional.
Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra, Wihadi Wiyanto, menegaskan bahwa komunikasi antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berjalan sangat baik.
Baca Juga: Chemistri Prabowo dan Megawati Disorot, Ruhut Sitompul: Beliau Memang Sayang dengan Negara Ini
“Hubungan Gerindra dengan PDIP sangat baik. Bahkan hubungan Pak Prabowo dengan Bu Mega sangat-sangat baik dan sangat-sangat dekat,” jelasnya dilansir dari tvonenews.
Pertemuan-pertemuan antara utusan Presiden Prabowo dan pimpinan PDIP disebut sebagai bentuk silaturahmi politik yang sehat.
Hal ini diartikan bukan semata-mata sebagai pembicaraan koalisi, namun juga sebagai bagian dari proses menjaga harmoni antarpartai demi kepentingan negara.
“Artinya dengan pertemuan-pertemuan yang cukup baik dan juga pertemuan-pertemuan yang sangat dekat, tentunya ini kan membawa satu nilai positif juga bahwa kita ini semuanya sedang menuju kepada bagaimana negara ini aman, tentram, sejahtera,” ungkapnya.
Baca Juga: Job Fair Pemerintah Dianggap Kurang Efektif, Ini Kata Konsultan SDM
Isu yang mencuat soal kemungkinan masuknya PDIP ke dalam pemerintahan pun semakin menguat, terlebih dengan beredarnya dokumen yang dikaitkan dengan restrukturisasi kabinet.
Meski belum ada pernyataan resmi terkait keputusan koalisi, keakraban antara kedua partai dinilai sebagai sinyal positif bagi konsolidasi kekuatan politik nasional.
Gerindra menekankan bahwa kolaborasi dan komunikasi lintas partai sangat penting untuk menciptakan suasana pemerintahan yang aman, tertib, dan sejahtera.
Pemerintahan Prabowo disebut berkomitmen menjaga jalur komunikasi terbuka, baik dalam konteks parlemen maupun dalam konteks kerja sama eksekutif.***
Baca Juga: DPR Akui Ada Kerusakan Tambang di Raja Ampat, Tapi Masih Tunggu Evaluasi?