Alifurrahman juga menggarisbawahi bahwa skenario kepindahan Gibran ke IKN dinilai sangat menguntungkan bagi kubu pro-Prabowo karena menghilangkan potensi benturan simbolik di Jakarta, kota yang masih menjadi pusat kekuasaan dan perhatian publik.
Dengan berkantornya Gibran di IKN, panggung politik nasional dapat lebih terfokus kepada Presiden Prabowo, sementara Gibran menjalankan peran wakil presiden dari lokasi strategis yang juga menjadi simbol transformasi pemerintahan.
“Karena wakil presiden itu kan mestinya tidak punya panggung politik. Jadi tidak perlu Gibran mengambil porsi yang menurut mereka seharusnya milik Presiden,” lugasnya.***