Meskipun tidak menyebutkan nama secara lengkap, ia mengklaim mengetahui identitas pihak yang terlibat dalam pengeditan tersebut.
Isu ini dipandang sebagai pembuka “kotak Pandora” karena memicu investigasi lebih lanjut dari masyarakat terkait integritas dokumen akademik yang selama ini menjadi polemik.***