Roy Suryo Buka Kotak Pandora, Dugaan Kejanggalan Metadata Website UGM Terkait Ijazah Jokowi

photo author
- Rabu, 28 Mei 2025 | 20:30 WIB
Roy Suryo, Ahli Telematika (Tangkap layar youtube tvonenews)
Roy Suryo, Ahli Telematika (Tangkap layar youtube tvonenews)

bisnisbandung.com - Polemik seputar keabsahan ijazah Presiden Joko Widodo kembali mencuat ke publik setelah ahli telematika Roy Suryo membeberkan temuan yang dinilainya janggal dalam sistem metadata situs web Universitas Gadjah Mada (UGM).

Roy Suryo mengungkap sejumlah data digital yang mengindikasikan adanya perubahan informasi penting di situs resmi UGM, yang dilakukan di luar jam kerja.

“Jadi artinya gini, Mas, kenapa UGM harus merubah website malam hari lagi, bukan jam kerja lagi? Ini kan enggak proper,” ujarnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Official Inews.

Baca Juga: PDI-P Tak Terima Difitnah, Laporkan Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie ke Bareskrim

Menurut Roy, perubahan yang dilakukan pada laman web UGM berkaitan dengan riwayat akademik serta penandatanganan ijazah oleh pejabat kampus.

Ia menyoroti bahwa metadata perubahan menunjukkan waktu pengeditan yang tidak lazim, yakni pada malam hari, yang menimbulkan kecurigaan akan transparansi dan integritas informasi tersebut.

Lebih jauh, Roy mengaitkan perubahan itu dengan kemunculan nama dekan penandatangan ijazah Presiden Jokowi, yang diduga dimasukkan dalam laman setelah bertahun-tahun tanpa jejak digital sebelumnya.

Baca Juga: BEM UGM Dikritik Ade Armando, Dari Mosi Tidak Percaya Hingga Tuduhan Politik

Ia menyebut perubahan pertama dilakukan pada 2022 dan mengalami revisi kembali pada 2024 setelah isu ini mulai menjadi perhatian publik.

Dalam penelusurannya, Roy juga mengamati keterbatasan data terkait pembayaran SPP selama masa kuliah, serta jadwal Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dianggap tidak sesuai dengan standar jumlah SKS minimal untuk mengikuti program tersebut.

Temuan-temuan ini dinilainya sebagai celah yang memperkuat dugaan adanya ketidaksesuaian kronologis dalam riwayat pendidikan Presiden Jokowi.

“Jadi ini makin lama makin membuka kotak Pandora. Kotak Pandora itu, jadi makin banyak orang kemudian meneliti. Apa yang saya katakan minggu lalu, Mas,” papar Roy Suryo.

Roy menyebut bahwa data digital memiliki jejak yang tidak mudah dihapus dan mencatat bahwa metadata sistem website universitas menyimpan histori pengeditan, termasuk informasi akun pengguna yang melakukan perubahan.

Baca Juga: BEM UGM Tolak Sikap Rektor, Rocky Gerung Sebut Kampus Gagal Jaga Integritas

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X