Kritik yang konstruktif, jelas substansinya, dan tidak melibatkan penghinaan atau merendahkan pihak lain menjadi cara yang lebih tepat untuk menjalankan fungsi kontrol sosial.
Gerakan mahasiswa menurut Adi Prayitno tidak perlu mengandalkan cara-cara provokatif atau kasar.
Gerakan yang paling efektif adalah yang dilakukan dengan cara-cara lunak namun tetap konsisten dan berkelanjutan dalam mengawal kebijakan publik.
Sejarah perjuangan mahasiswa Indonesia dan dunia menunjukkan bahwa perubahan besar seringkali dicapai melalui perjuangan panjang dan penuh dengan pengorbanan.
Baca Juga: Pembuat Meme Ditangkap, Penasihat Ahli Kapolri: Rincian Hukum dalam Pasal Karet Harus Dipertajam
Bagi Adi Prayitno kasus ini menjadi pembelajaran bahwa penting untuk menjaga agar sikap kritis tidak berujung pada masalah hukum.
Mahasiswa dan aktivis diharapkan bisa terus menjaga independensi dan tetap kritis tanpa harus merusak martabat pihak lain.
Kritis yang terukur dan berbasis pada fakta tanpa melanggar etika atau hukum akan lebih berdampak positif bagi demokrasi Indonesia ke depan.***