Bisnisbandung.com - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto menyampaikan sederet janji kepada kaum buruh dalam perinatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2025.
Salah satu yang paling menyita perhatian adalah janjinya untuk menghapus sistem kerja outsourcing.
Namun pengamat politik Hendri Satrio menanggapi janji tersebut dengan skeptis.
Baca Juga: Tidak Pernah Lelah Menyuarakan Kemerdekaan Palestina
Dalam YouTubenya, Hendri Satrio menilai janji Prabowo terlalu muluk.
Hendri menyebut penghapusan outsourcing sangat sulit direalisasikan karena harus melibatkan pihak pengusaha yang selama ini menjadi pengguna utama sistem alih daya.
“Kalau saya nilai ini janji yang sangat berat. Tidak semudah itu hapus outsourcing karena melibatkan dunia usaha. Dan Prabowo sendiri juga bilang, harus tanya dulu ke pengusaha,” ujar Hendri.
Dalam pidatonya di hadapan ribuan buruh Prabowo memang menyampaikan niat untuk menghapus sistem outsourcing.
Namun ia juga mengakui perlunya keseimbangan antara kepentingan buruh dan kebutuhan investasi.
Baca Juga: Umat Hindu Banjar Bandung Timur Gelar Upacara Mupuk Pedagingan dan Pujawali Agung
“Kalau kita lihat Prabowo banyak berdialog dalam pidatonya. Itu bagus komunikatif. Tapi ya tetap saja janji tetap janji, belum tentu ditepati. Apalagi yang berat seperti hapus outsourcing,” tegasnya.
Hendri bahkan menyinggung bahwa sejak reformasi belum ada presiden yang berhasil mencabut sistem outsourcing secara total.
Mengingat perannya dalam fleksibilitas ketenagakerjaan yang disukai investor.
Baca Juga: Gebyar, Pemkab Temanggung Gelar Festival Temanggung 2025 di Kota Bandung