Termasuk desakan pemakzulan terhadap putranya, Gibran Rakabuming Raka, serta tudingan ijazah palsu.
"Jokowi sedang terpojok. Gugatan soal Gibran lalu dia malah melapor balik soal ijazah palsu. Ini terlihat seperti usaha terakhir mempertahankan pengaruh," kata Rocky.
Menurutnya langkah hukum Jokowi justru membuka tafsir liar di publik.
Baca Juga: Bukan Kemunduran, Ternyata Ini Alasan Transaksi di Jepang Kebanyakan Tunai
“Apakah ini strategi agar penyelidikan berhenti di polisi? Atau memang ada niat menutup kasus di tingkat awal?” cetus Rocky.
Dalam bagian akhir diskusinya Rocky melempar dugaan bahwa langkah Prabowo membatalkan mutasi Letjen Kunto bisa dibaca sebagai sinyal permisif terhadap gerakan pemakzulan Gibran.
Meski tak terang-terangan mendukung Rocky menilai Prabowo tidak akan menghalangi proses tersebut.
"Prabowo tak akan bilang 'lanjutkan' tapi juga tak akan menghentikan. Itu pesan politik yang halus, tapi dalam," ucapnya.
Baca Juga: Ribuan Buruh Terlantar, Said Iqbal Soroti Efek Ganda Impor Brutal dan Deregulasi
Ia juga menyebut bahwa publik kini cenderung berada di pihak Prabowo.
"Ini momentum. Rakyat ingin TNI profesional bebas dari intervensi politik dan Prabowo menjawab itu," pungkas Rocky.***