Bisnisbandung.com - Pengamat Guru Gembul kembali menghebohkan publik lewat pernyataan kontroversialnya dalam sebuah video di YouTube.
Kali ini ia mengingatkan masyarakat agar hati-hati terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Menurutnya puja-puji yang berlebihan justru bisa menjerumuskan seorang pemimpin dan masyarakatnya ke dalam jebakan ego serta budaya simbolik yang menyesatkan.
Baca Juga: Koperasi Merah Putih Dimulai! 16 Kementerian dan Ribuan Kepala Desa Dilibatkan dalam Satgas Nasional
Guru Gembul mengkritik kebiasaan pejabat yang gemar membangun monumen.
Ia menyebut contoh Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Masjid Al Jabbar di Jawa Barat yang menurutnya lebih bersifat “memanjakan masyarakat bernalar rendah” ketimbang membawa perubahan substansial.
“Monumen-monumen itu untuk ngibulin orang. Masyarakat kita terobsesi dengan yang bisa dilihat secara indrawi bukan dengan perbaikan sistem,” ujar Guru Gembul.
Guru Gembul menyoroti bagaimana masyarakat yang terus-menerus memuji seorang pemimpin bisa menciptakan ilusi kehebatan yang berbahaya bahkan bagi pemimpin itu sendiri.
Ia menyebut Dedi Mulyadi sebagai contoh yang perlu diwaspadai bukan dalam arti negatif personal tapi sebagai refleksi dari jebakan budaya pencitraan.
Baca Juga: Kelas Menengah Tergerus, Pengamat Ungkap Konsumen Kini Pilih Makan daripada Belanja Baju
“Bisa aja Pak Dedi Mulyadi itu orang baik. Tapi kalau tiap hari dipuji, dihujat, dielu-elukan ribuan orang itu pasti berdampak ke mental. Lama-lama lupa daratan,” tambahnya.
Ia juga menyinggung betapa banyak pemimpin akhirnya jatuh karena pujian, seperti halnya Presiden Soeharto di akhir kekuasaannya.
Guru Gembul mengingatkan bahwa budaya politik Indonesia masih terjebak pada hal-hal simbolik ketimbang nilai dan tata kelola.
Lebih jauh Guru Gembul mengkritik masyarakat yang dianggap masih “beragama Arab” ketimbang menjalankan ajaran Islam yang sejati.