bisnisbandung.com - Istana menanggapi terkait desakan Forum Purnawirawan TNI agar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mundur dari jabatannya.
Melalui keterangan yang disampaikan Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Istana menilai perbedaan pandangan di masyarakat sebagai hal yang wajar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Wiranto, Presiden tidak mengabaikan tuntutan yang diajukan oleh para purnawirawan, melainkan tetap menghargai aspirasi tersebut.
Baca Juga: DPRD Jawa Barat Protes Penghapusan Dana Hibah Pesantren oleh Gubernur Dedi Mulyadi
“Maka inilah, ya, sikap Presiden. Bukan mengabaikan, ya, tapi tetap menghargai. Karena kita paham bahwa perbedaan itu ada yang pro, ada yang kontra,” jelasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Liputan 6, Sabtu (26/4).
“Perbedaan di masyarakat itu wajar-wajar saja. Hanya saja, jangan sampai perbedaan itu menjadikan kita tidak satu sebagai bangsa,” terusnya.
Ia menekankan bahwa perbedaan pendapat, baik yang mendukung maupun menentang, merupakan bagian dari dinamika demokrasi.
Baca Juga: Mulai 2 Mei! Anak Nakal di Jawa Barat Akan Disekolahkan di Komplek Militer
Namun, ia juga mengingatkan agar perbedaan itu tidak sampai merusak persatuan bangsa, terutama di tengah berbagai tantangan yang saat ini dihadapi Indonesia.
Terkait usulan yang diajukan Forum Purnawirawan TNI kepada Presiden, termasuk desakan agar Gibran mundur, Istana menegaskan bahwa hal tersebut diperlakukan sebagai masukan.
Pemerintah tidak serta-merta memberikan respons cepat atas usulan tersebut dan memilih untuk menanganinya dengan pertimbangan yang matang.
Baca Juga: SMK di Bekasi Tetap Ngotot Study Tour ke Bali, Dedi Mulyadi: Kami Akan Ambil Tindakan!
“Usulan dari para Forum Purnawirawan TNI yang ditujukan kepada Presiden, kan? Nah, Presiden tidak buru-buru merespons tadi dengan alasan yang sudah saya sebutkan tadi itu,” tegasnya.
Selain itu, Wiranto juga menjawab pertanyaan mengenai permintaan reshuffle kabinet yang disuarakan dalam forum tersebut.