nasional

Impor Tanpa Batas, Sobary: Prabowo Bunuh Ekonomi Rakyat!

Selasa, 22 April 2025 | 18:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto (dok instagram Prabowo)


Bisnisbandung.com - Budayawan Mohamad Sobary melontarkan kritik keras terhadap kebijakan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang dinilainya justru membuka lebar-lebar kran impor ke Indonesia.

Dalam video yang diunggah kanal YouTube TV Anak Bangsa, Sobary menyebut langkah tersebut berpotensi menghancurkan pasar dalam negeri dan mematikan ekonomi rakyat kecil.

Menurut Sobary pernyataan Prabowo soal penghapusan kuota impor baik untuk pakaian dari Cina maupun daging dari Australia justru menunjukkan ketidaktahuan mendalam terhadap prinsip perlindungan pasar domestik.

Baca Juga: Buah Mahkota Dewa, Si Kecil yang Punya Segudang Manfaat untuk Kesehatan

"Banjir barang impor, negeri tidak punya market. Kekuatan dalam negeri terhimpit, diinjak-injak," ujar Sobary.

Sobary menilai pernyataan Prabowo yang mempersilakan impor tanpa batas menabrak konvensi dasar ekonomi nasional.

Ia menyebut pembatasan impor sejatinya penting untuk melindungi para pelaku usaha kecil seperti penjahit dan UMKM yang memproduksi kebutuhan sandang dalam negeri.

"Kalau tidak ada kuota, pasar kita bisa dibanjiri barang luar yang lebih murah. Yang jadi korban siapa? Ya rakyat kecil," katanya.

Baca Juga: Teh Daun Pucuk Merah, Ramuan Herbal Alami Penangkal Kanker dan Diabetes

Dalam kritiknya Sobary menyebut Prabowo sebagai pemimpin yang “kehilangan fokus” dan menunjukkan powerlessness alias ketidakberdayaan.

Ia menyebut Prabowo tidak memiliki arah ideologis yang jelas baik dalam hal politik maupun ekonomi.

"Prabowo tidak tahu caranya jadi presiden. Dia tidak layak, tidak pada posisinya," tegasnya.

Sobary juga menyinggung sejumlah perusahaan besar seperti Sritex yang gulung tikar, sebagai contoh nyata lemahnya perlindungan negara terhadap produsen dalam negeri.

Tak hanya soal pakaian Sobary menyoroti juga soal daging impor dari Australia yang masuk tanpa pembatasan.

Baca Juga: Surat Kartini dalam 'Door Duisternis tot Licht': Habis Gelap Terbitlah Terang, Dari Penindasan Menuju Cahaya Perubahan

Halaman:

Tags

Terkini