Bisnisbandung.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia berhasil menangkap Ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan Muhammad Arif Nuryanta alias MA.
MA teseret kasus dugaan suap penanganan perkara Ekspor crude palm oil (CPO) di PN Jakarta Pusat.
Penangkapan ini terjadi setelah Kejagung melakukan penggeledahan dan menyita sejumlah barang bukti yang mencengangkan.
Baca Juga: Konsumsi Domestik Naik, GAPKI Wanti-Wanti Dampak ke Devisa Ekspor Sawit
Dikutip dari youtube KEJAKSAAN RI, Direktur Penyidikan Jampitsus Kejagung RI Abdul Qohar menjelaskan pihak Kejagung tidak hanya menangkap MA.
Tetapi juga menyita sejumlah barang bukti berupa uang tunai dalam berbagai mata uang asing dan rupiah, sejumlah dokumen penting, serta mobil-mobil mewah yang terkait dengan kasus tersebut.
Abdul Qohar mengatakan "Penggeledahan dilakukan di beberapa lokasi di Jakarta dan beberapa daerah lainnya. Barang bukti yang kami sita antara lain uang tunai dalam berbagai mata uang, dokumen-dokumen penting, dan mobil mewah."
"Ini bagian dari upaya kami untuk mengungkap dugaan suap yang melibatkan pejabat tinggi," ujar Abdul Qohar dalam keterangannya.
Baca Juga: Ketegangan AS-China Ancam Ekspor Sawit, GAPKI: Jangan Sampai Saling Membalas Berlanjut
Selain MA Kejagung juga menetapkan tiga tersangka lainnya dalam kasus ini.
Mereka antara lain adalah WG seorang panitera muda di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, MS dan AR, yang berprofesi sebagai advokat.
Semua tersangka diduga terlibat dalam praktik gratifikasi terkait pengurusan perkara korupsi yang melibatkan pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya.
Kasus ini terkait dengan pemberian fasilitas ekspor CPO pada periode Januari 2021 hingga Maret 2022.
Dalam proses penyelidikan Kejagung menemukan bahwa sejumlah korporasi besar turut terlibat dalam perkara ini.
Baca Juga: Prabowo dan Presiden Mesir El-Sisi Bahas Penguatan Kerja Sama Strategis