Menurut Adi Prayitno pertemuan itu menegaskan sikap politik PDIP siap mendukung pemerintahan Prabowo tapi dari luar kabinet.
"Tidak harus ada kader PDIP jadi menteri," ujarnya.
Meski demikian Adi Prayitno menyoroti posisi strategis PDIP di DPR seperti Ketua DPR (Puan Maharani) dan Ketua Banggar (Said Abdullah) sebagai bukti kerja sama politik yang sudah berlangsung.
Baca Juga: Tidak Setuju dengan Pembangunan Sekolah-Sekolah Unggulan, Irma Suryani Ungkap Hal yang Dibutuhkan
4. Politik Tak Selalu Diucap: Isu Tawaran Menteri PDIP?
"Politik yang penting itu justru yang tidak diucapkan," kata Adi Prayitno.
Ia menduga pertemuan juga membahas kemungkinan PDIP bergabung ke kabinet, tapi dibicarakan secara tersirat.
"Tinggal tunggu waktu, mungkin saja ada kader PDIP yang jadi menteri Prabowo," katanya.
Baca Juga: Masa Depan Indonesia Cerah? Jubir Partai Gerindra Sebut Kita Pada Track yang Tepat
5. Isu ‘Out-Out’ PDIP dan Harapan Proteksi dari Prabowo
Poin terakhir yang diangkat Adi Prayitno cukup sensitif.
Ia menyebut kemungkinan PDIP meminta perlindungan politik dari Prabowo jelang Kongres Mei mendatang.
Ini terkait dugaan adanya pihak luar yang ingin "mengut-out" kepengurusan PDIP saat ini, termasuk Megawati dan Hasto Kristiyanto.
Adi Prayitno menutup analisanya dengan menyebut “PDIP itu secara simbol merah banteng tapi dalamnya sudah kepala garuda. Artinya oposisi di luar tapi praktiknya sudah mendukung Prabowo total.”***