Bisnisbandung.com - Pengamat politik Adi Prayitno menegaskan bahwa kritik terhadap pemerintah tidak boleh dianggap sebagai ancaman.
Menurut Adi Prayitno masyarakat kritis justru merupakan aset penting dalam menjaga demokrasi dan arah bangsa tetap di jalurnya.
“Jangan pernah alergi dengan nyinyiran, kritik, bahkan hujatan, selama dilakukan secara objektif dan masuk akal. Itu semua demi membangun bangsa,” ujar Adi Prayitno dalam kanal YouTubenya.
Baca Juga: Blok-Blok Kekuatan Baru akan Muncul Imbas Kebijakan Donald Trump, Prediksi Rocky Gerung
Pernyataan Adi Prayitno merespons maraknya tudingan terhadap kelompok kritis yang kerap dicap hanya bisa "nyinyir" tanpa memberi solusi.
Ia menyebut anggapan itu menyesatkan dan justru menunjukkan ketakutan elite terhadap kontrol publik.
“Rakyat kritis tidak akan membuat negara hancur. Justru yang membuat negara rusak adalah elite-elite yang tak mengindahkan etika dan akhlak dalam berkuasa,” tegasnya.
Adi Prayitno menyebut kritik sebagai vitamin bagi demokrasi.
Tanpa kritik kebijakan pemerintah dikhawatirkan melenceng dari kepentingan rakyat.
Baca Juga: Respons Lambat Pemerintah Dinilai Memperburuk Dampak Kebijakan Tarif Trump
“Kalau pemerintah tak dikritik dikhawatirkan kebijakan yang lahir akan merugikan masyarakat bawah. Kritik itu alarm agar pemerintah tetap on track,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar pemerintah tidak merasa paling berjasa bagi negara.
Menurutnya semua lapisan masyarakat termasuk para pengkritik punya andil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Terkait tuntutan agar kritik disampaikan secara sopan dan beretika, Adi Prayitno mengaku heran.
Baca Juga: Bukan Soal Tarif 32%, Ferry Latuhihin Ingatkan Ancaman Terbesar dari Kebijakan Trump