bisnisbandung.com - Isu urbanisasi dan pendatang yang mencari kehidupan lebih baik di Jakarta menjadi topik penting, terutama di tengah tantangan ekonomi dan pengangguran yang semakin meningkat.
Tantan, seorang pengamat sosial perkotaan, menanggapi pandangan yang menyebut pendatang sebagai "beban" bagi Jakarta.
Menurutnya, anggapan ini harus segera diubah karena Jakarta adalah kota yang terbuka bagi siapa saja, dan urbanisasi seharusnya dilihat sebagai hal yang positif, bukan beban.
“Ini sejalan dengan pernyataan Pak Gubernur yang mengatakan bahwa Jakarta milik semua orang. Silakan datang, tapi yang terpenting adalah bagaimana mereka masuk ke Jakarta dengan aturan yang jelas,” paparnya dilansir dari youtube tvonenews.
Baca Juga: Peran Kepala Otorita IKN, Setingkat Menteri, Berwenang Layaknya Gubernur?
Tantan mengingatkan bahwa banyak pendatang, baik dari luar Jakarta maupun daerah lainnya di Indonesia, datang ke ibu kota untuk mencari kesempatan dan mengadu nasib.
Mereka bahkan rela menjual aset pribadi demi bisa mengakses peluang yang lebih baik. Para pendatang ini tidak meminta bantuan dari pemerintah untuk biaya perjalanan, melainkan berusaha mandiri dalam mencapai tujuan mereka.
Dengan perspektif ini, Tantan menilai penting untuk menghapus anggapan bahwa mereka adalah beban.
Baca Juga: Lebaran Kritik Tak Berhenti, Rocky Gerung Ucapkan Maaf ke Prabowo dan Jokowi
Lebih lanjut, Tantan juga menyoroti hak setiap warga negara untuk mengenal ibu kota dan mencari peluang di sana.
Banyak orang yang datang ke Jakarta dengan harapan untuk memulai hidup baru dan meraih kesuksesan.
Pandangan ini sejalan dengan pernyataan Gubernur Jakarta yang menegaskan bahwa Jakarta adalah milik semua orang.
Tidak ada alasan untuk menutup pintu bagi mereka yang ingin berkontribusi pada kemajuan kota.
Baca Juga: Bahaya di Lingkaran Kekuasaan? Rocky Gerung Sebut ‘Koloni Kelima’ Ancam Prabowo