bisnisbandung.com - Ahli hukum pidana, Asep Iwan Iriawan, menilai bahwa kepercayaan publik terhadap sistem hukum semakin menurun, terutama ketika keadilan tampak berat sebelah.
Menurutnya, hukum sering kali tajam ke bawah namun tumpul ke atas, sehingga masyarakat kecil menjadi korban sementara pihak-pihak dengan kekuasaan tetap tak tersentuh.
“Penegakan hukum tidak ada, suri teladan tidak ada, penyelesaian pun tidak ada. Yang muncul hanyalah kutu kupret-kutu kupret, sedangkan kutu loncatnya tidak dicari,” lugasnya dilansir dari youtube Metro TV.
“Artinya apa? Jangan harap penegakan hukum akan tegak jika kepercayaan publik sudah hilang,” sambungnya.
Salah satu indikator ketidakadilan ini terlihat dari penanganan berbagai kasus hukum yang tidak kunjung terselesaikan.
Contoh yang mencolok adalah kasus pagar laut dan kasus timah, di mana hanya pelaku di tingkat bawah yang diproses, sementara aktor utama di baliknya tetap bebas.
Begitu juga dengan banyak perkara di Mahkamah Agung yang tak menemukan titik terang, semakin menambah pesimisme masyarakat terhadap sistem hukum.
Di tengah kondisi ini, pemerintah justru membentuk Danantara, sebuah badan yang menuai kritik karena dinilai kurang transparan dan berpotensi menimbulkan masalah hukum di masa depan.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tidak akan Membaik? Ekonom Ungkap Pasca Lebaran Diprediksi Semakin Memburuk
Jika pengelolaannya tidak jelas dan tidak memiliki akuntabilitas yang kuat, maka dikhawatirkan Indonesia bisa mengalami kasus serupa dengan skandal keuangan di Malaysia.
Lebih lanjut, situasi ekonomi yang memburuk turut berkontribusi terhadap meningkatnya angka kriminalitas.
Dengan daya beli masyarakat yang melemah, banyak yang terpaksa mencari cara bertahan hidup, termasuk melalui tindakan yang melanggar hukum.
Baca Juga: Warga Medan Ini Rela Jalan Kaki 188 Hari Demi Lebaran Bersama Prabowo di Istana