nasional

Jurnalis Terancam, Dewan Pers Tegaskan agar Kapolri Usut Kasus Teror Secara Transparan

Rabu, 26 Maret 2025 | 05:00 WIB
Nini Rahayu, Ketua Dewan Pers (Tangkap layar youtube Metro TV)

 bisnisbandung.com - Teror terhadap jurnalis kembali mencuat setelah kejadian yang menimpa majalah Tempo. Salah satu jurnalisnya, Fransiska Christi Rosana atau Cica, menjadi target teror berupa kiriman kepala babi dengan telinga terpotong.

Tidak berhenti di situ, kantor majalah Tempo kembali diteror dengan kiriman enam bangkai tikus yang kepalanya telah dipenggal.

Menanggapi kejadian tersebut, Ninik Rahayau, Ketua Dewan Pers memperingatkan bahwa jika kasus ini tidak segera diusut secara tuntas dan transparan, upaya teror dan pembungkaman terhadap jurnalis dikhawatirkan akan terus berlanjut.

Baca Juga: Tak Ada Nama Titipan! Rosan Roeslani Pastikan Danantara Berjalan Profesional

Kekhawatiran ini beralasan mengingat rentetan insiden yang dialami oleh para jurnalis di berbagai daerah, termasuk kabar terbaru mengenai kematian seorang jurnalis di NTT yang diduga berkaitan dengan tugas jurnalistiknya.

“Kami akan terus melakukan pengawalan. Karena tadi siang, kami juga mendapat kabar bahwa seorang jurnalis di NTT meninggal. Artinya, ini terus beruntun. Aktivitas-aktivitas upaya pembungkaman masih terjadi,” ucapnya dilansir dari youtube Metro TV.

Dewan Pers bersama Komisi Keselamatan Jurnalis dan sejumlah pihak lainnya berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.

Baca Juga: RUU TNI Bukan Inti Masalah, Rocky Gerung: Mahasiswa Resah Karena Kekuasaan Sewenang-wenang!

 Mereka meminta Kapolri agar segera mengungkap pelaku dan motif di balik aksi teror ini dengan terbuka kepada publik.

 Transparansi penegakan hukum dinilai sangat penting agar kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan kebebasan pers tetap terjaga.

Kejadian ini mencerminkan masih adanya upaya pembungkaman terhadap pers di Indonesia.

Meski demikian, Ninik Rahayu mengimbau para jurnalis untuk tidak gentar dan tetap menjalankan tugas mereka secara profesional.

Baca Juga: Susunan Baru! AHY Tunjuk 7 Waketum Demokrat 2025-2030, Ada Ibas hingga Dede Yusuf

“Selaku Ketua Dewan Pers, saya ingin mengajak kawan-kawan jurnalis untuk tidak takut. Ayo, tetap bekerja secara professional,” tegasnya.

Kebebasan pers merupakan salah satu pilar demokrasi yang harus dijaga agar masyarakat tetap mendapatkan informasi yang akurat dan berimbang.

Halaman:

Tags

Terkini