bisnisbandung.com - Pengamat militer Selamat Ginting menyoroti insiden penembakan yang menewaskan tiga anggota kepolisian dalam penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.
Ia menilai bahwa kejadian ini mencerminkan lemahnya koordinasi antara kepolisian dan militer, serta menimbulkan pertanyaan besar terkait peran komando dalam institusi militer.
Menurut Selamat Ginting, kesalahan utama dalam operasi ini adalah tidak dilibatkannya Polisi Militer sejak awal, meskipun sudah diketahui ada keterlibatan oknum militer dalam aktivitas ilegal tersebut.
Baca Juga: Jangan Cuma Naikan Pajak dan Potong Anggaran! Adian Napitupulu Tawarkan Solusi Kreatif Atasi Defisit
“Jadi, sebenarnya kesalahan pertama menurut saya adalah ketika dia tahu bahwa yang membacking itu militer, tetapi tidak melibatkan Polisi Militer. Itu sudah keliru,” lugasnya dilansir dari youtube tvonenews.
Tanpa keterlibatan Polisi Militer, risiko eskalasi konflik semakin besar, yang pada akhirnya berujung pada tragedi.
Ia juga mengungkapkan bahwa keterlibatan oknum militer dalam praktik ilegal seperti judi dan parkir liar bukanlah fenomena baru.
Baca Juga: Adi Prayitno: Presiden Prabowo Geram, Minyakita Dikurangi Takaran & Harga Naik!
Dalam beberapa kasus sebelumnya, seperti insiden di Ciracas, Jakarta, konflik antar aparat sering kali dipicu oleh persaingan dalam pengelolaan lahan-lahan tertentu.
Faktor ekonomi menjadi salah satu pemicu utama keterlibatan oknum dalam aktivitas ilegal ini.
Dari segi strategi dan kesiapan, Selamat Ginting menilai bahwa kepolisian sebenarnya sudah menyadari potensi ancaman yang dihadapi. Hal ini terlihat dari penggunaan body protector dan langkah pengamanan lainnya.
Namun, tanpa koordinasi yang tepat dengan pihak militer, operasi ini tetap berakhir dengan korban jiwa.
Baca Juga: Sobary: Ridwan Kamil Sudah Kalah Pilkada Jakarta, Digeledah KPK Pula
Isu lain yang menjadi sorotan Selamat Ginting adalah peran komando dalam institusi militer. Ia menegaskan bahwa dalam sistem militer, setiap aktivitas anggota seharusnya diketahui oleh atasan mereka hingga dua tingkat di atasnya.