bisnisbandung.com - Dokter Tifa menyoroti dampak kebijakan The Federal Reserve (The Fed) terhadap nilai tukar Rupiah.
Menurutnya, tekanan The Fed yang terus berlanjut bisa membuat Rupiah semakin melemah hingga menyentuh angka Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per dolar AS.
Jika kondisi ini terjadi, ia memprediksi akan ada gelombang aksi mahasiswa besar-besaran seperti pada 1998.
Dokter Tifa menegaskan bahwa reshuffle kabinet harus segera dilakukan secara menyeluruh, terutama jika Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak diganti.
“Kalau tidak diganti, dan tidak terjadi Reshufle besar-besaran, maka The Fed akan terus menekan, sampai Rupiah terjun bebas sampai Rp 18,000- Rp 20,000,” tulisan dilansir dari akun X pribadinya.
Ia meyakini bahwa tanpa pergantian kepemimpinan ekonomi yang signifikan, Indonesia akan terus mengalami tekanan ekonomi yang berpotensi memicu krisis lebih besar.
Selain itu, ia juga mengingatkan Presiden Prabowo Subianto agar tidak ragu mengambil keputusan strategis demi kepentingan rakyat.
Baginya, masyarakat saat ini sudah sangat muak dengan beberapa figur lama di kabinet yang masih mempertahankan kebijakan sebelumnya.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Proyek PDNS, Kejaksaan Geledah Kantor Komdigi Temukan Mata Uang Asing!
Reshuffle kabinet disebutnya sebagai langkah penting untuk menghindari potensi ketidakstabilan politik di masa depan.
“Reshuflle segera jangan tebang pilih. Bapak harus peka dengan pikiran rakyat,” lugas Dokter Tifa.
Desakan untuk reshuffle ini muncul di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan. Kebijakan moneter ketat yang diterapkan oleh The Fed berdampak pada ekonomi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Korupsi Dana Iklan Bank BJB Terbongkar! KPK Tetapkan 5 Tersangka, Kerugian Capai Rp222 Miliar