Bisnisbandung.com - Fenomena kartun satire dan meme yang mengolok-olok tokoh politik semakin marak di ruang publik, khususnya di media sosial.
Menurut pengamat politik Rocky Gerung, peredaran meme dan satire yang tajam ini menjadi tantangan serius bagi Jokowi dan kini menyasar pula pada Presiden Prabowo Subianto.
“Karena yang diedarkan itu datang secara masif, dipikirkan dengan sangat berani dan tajam. Kita lihat sendiri bagaimana kartun-kartun yang mengolok-olok Presiden Jokowi bertebaran di mana-mana,” ucapnya di youtube pribadinya.
“Dan sekarang juga mulai mengolok-olok Presiden Prabowo. Itu terbit dalam waktu sesaat karena artificial intelligence-nya ada di depan layar handphone mereka,” sambungnya.
Baca Juga: Viral! Herman Khaeron Terima Amplop di Rapat DPR, Begini Klarifikasinya
Rocky menyoroti bagaimana narasi politik yang sebelumnya dikendalikan melalui talk show dan debat kini semakin sulit diatasi karena kritik publik muncul dalam bentuk visual yang cepat menyebar.
Dalam hitungan menit, meme dan kartun satire dapat diproduksi dan didistribusikan dengan luas oleh masyarakat melalui ponsel mereka.
Fenomena ini, menurut Rocky, tidak bisa dihadapi hanya dengan perdebatan politik biasa, karena sifatnya yang spontan dan langsung menyasar inti permasalahan.
Baca Juga: Alumni UI Tuntut Pemecatan Bahlil, Rocky Gerung: Ada yang Disembunyikan
Selain Jokowi yang selama ini kerap menjadi bahan sindiran, kini Prabowo juga mulai mendapat sorotan dari para pembuat konten satire.
Rocky menilai bahwa situasi ini menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan respons nyata dari pemerintah terkait berbagai isu politik dan sosial yang berkembang.
Kritik yang muncul bukan sekadar olok-olok, melainkan ekspresi ketidakpuasan rakyat terhadap kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan publik.
Rocky juga menyoroti bagaimana penggunaan kecerdasan buatan (AI) turut berperan dalam penyebaran informasi dan narasi di ruang publik.
Baca Juga: Demi Kelestarian Lingkungan, Dedi Mulyadi Akan Tarik Sertifikat di Bantaran Sungai