Menurutnya, pemerintah mulai kewalahan dalam menghadapi kritik berbasis AI yang mampu menghadirkan visualisasi tajam dalam waktu singkat.
Hal ini semakin memperkuat posisi masyarakat sebagai aktor utama dalam komunikasi politik, menggantikan dominasi elite politik yang selama ini mengendalikan narasi melalui media konvensional.
Lebih lanjut, Rocky menilai bahwa pemerintah, termasuk para komunikator istana dan pendukung setia Jokowi, mulai kehilangan daya saing dalam membangun narasi politik.
Menurutnya, kelompok yang selama ini loyal terhadap Jokowi tampak kesulitan dalam merespons serangan satire yang semakin meluas.
Situasi ini, kata Rocky, menjadi cerminan dari perubahan psikologi politik di masyarakat, di mana kritik terhadap pemerintah tidak lagi bisa dikendalikan melalui strategi komunikasi tradisional.***
Baca Juga: KPK Geledah Kantor Pusat Bank BJB, Dugaan Korupsi Mencuat
Artikel Terkait
Ini Kutukan bagi Kita! Rocky Gerung: OCCRP Sebut Jokowi Pemimpin Terkorup
Rocky Gerung Pertanyakan Pertemuan Prabowo dengan Konglomerat, Untuk Kepentingan Siapa?
Prabowo Tegas! THR Swasta dan BUMN Harus Cair Paling Lambat Seminggu Sebelum Hari Raya Idulfitri
Respons Defensif Jokowi Soal Korupsi Pertamina, Alifurrahman Bandingkan Reaksi saat Kasus Kaesang
Mohamad Sobary Bongkar Dugaan Korupsi Pertamina, Sentil Keluarga Erick Thohir & Jokowi
Jokowi Tak Lemdak! Adi Prayitno: Masih Berpengaruh di Pemerintahan Prabowo