Sikap ini diperlihatkan dengan berbagai kritik terhadap kebijakan pemerintah.
“Publik bertanya-tanya wajah PDIP hari ini lebih merepresentasikan Puan atau faksi Hasto?” ujar Adi Prayitno.
Sejarah persaingan politik antara Megawati Soekarnoputri dan SBY masih menyisakan jarak psikologis yang sulit dijembatani.
Baca Juga: Tak Berani Sentuh Dalang Korupsi Pertamina? Henri Subiakto Sentil Presiden & Jaksa Agung
Namun dalam pertemuan di Magelang Puan terlihat akrab dengan SBY.
Hal ini memunculkan spekulasi bahwa Puan bisa menjadi jembatan rekonsiliasi politik antara PDIP dan Partai Demokrat.
Adi Prayitno menilai bahwa Puan selama ini berperan sebagai mediator yang menjaga komunikasi politik PDIP tetap terbuka dengan berbagai pihak.
“Kalau melihat keakraban Puan dengan Jokowi, Prabowo, dan SBY, ini bisa jadi kode bahwa PDIP tengah mencari titik temu untuk kembali ke pemerintahan,” lanjutnya.
Baca Juga: Muanas Alaidid Sindir Gugatan Mahasiswa soal Penghapusan UU ITE Ujaran Kebencian
Spekulasi mengenai arah politik PDIP kemungkinan akan terjawab dalam Kongres PDIP pada April mendatang.
Adi Prayitno menyebutkan bahwa dalam forum tersebut sikap politik PDIP akan diputuskan secara resmi apakah tetap berada di luar pemerintahan atau akhirnya merapat ke koalisi Prabowo.
“Kalau melihat kecenderungan elite PDIP memang ada perpecahan. Faksi Hasto ingin tetap di luar pemerintahan sementara faksi Puan terlihat lebih fleksibel dan membuka peluang kerja sama,” jelas Adi Prayitno.
Menariknya momen keakraban para elite politik ini terjadi di bulan Ramadan yang identik dengan suasana penuh maaf dan rekonsiliasi.
Baca Juga: Sudah Siapkan Hampers Lebaran Tahun Ini? Berikut Aneka Ide Yang Bisa Jadi Pilihan Anda!
Adi Prayitno pun menyebut bisa saja ini menjadi tanda bahwa politik ke depan akan lebih cair.