bisnisbandung.com - Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyoroti pertemuan larut malam antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Pertemuan yang berlangsung pukul 11 malam itu menimbulkan tanda tanya besar, terutama karena terjadi setelah sembilan pejabat BUMN ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina.
Jhon Sitorus mempertanyakan apakah pertemuan ini berkaitan dengan upaya tertentu untuk mengontrol jalannya investigasi atau bahkan untuk mengalihkan perhatian publik dari aktor-aktor lain yang mungkin terlibat dalam skandal ini.
Baca Juga: Bandingkan dengan Buruh Pabrik, Dedi Mulyadi Minta ASN Jangan Banyak Mengeluh
“Kira-kira, apa kepentingan menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Jaksa Agung setelah 9 anak buahnya ditetapkan sebagai tersangka kasus KORUPSI 1.000 Triliun Pertamina?” tulisnya dalam cuitan di akun X pribadinya.
Ia juga menduga bahwa pertemuan ini bisa saja memiliki agenda tersembunyi, termasuk kemungkinan adanya tekanan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang sebelumnya mengklaim memiliki rekaman berbagai dugaan pelanggaran di Pertamina.
“Atau, jangan-jangan membawa titipan ‘seseorang’ agar Ahok tidak bebas bicara lagi?” sambung Jhon Sitorus.
Baca Juga: Liga Korupsi Indonesia, Rudi S Kamri Beberkan Jawaranya Tahun Ini
Lebih lanjut, Jhon menilai bahwa pertemuan antara seorang menteri dengan penegak hukum di tengah skandal besar seperti ini bukanlah sesuatu yang wajar.
Ia mempertanyakan etika dan transparansi dalam proses hukum yang tengah berjalan. Jika Erick Thohir tidak diperiksa terkait kasus ini, maka menurutnya, hal tersebut akan semakin memperkuat dugaan adanya kepentingan tertentu yang bermain di balik kasus ini.
“Kalo sampai Menteri BUMN tidak diperiksa oleh Kejaksaan Agung atas kasus korupsi ini, berarti ada sesuatu dibalik pertemuan ini,” lugas Jhon Sitorus.
Di sisi lain, Erick Thohir menegaskan bahwa pertemuan tersebut adalah bagian dari koordinasi untuk meninjau kembali pengelolaan Pertamina secara menyeluruh.
Kementerian BUMN juga menyatakan akan menghormati dan mendukung penuh langkah-langkah hukum yang ditempuh Kejaksaan Agung dalam mengusut tuntas kasus ini.***
Baca Juga: Dibalik Danantara, Yanuar Rizky: Solusi Mitigasi Krisis atau Justru Mempercepatnya?