Bisnisbandung.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto angkat bicara soal dugaan korupsi di lingkungan Pertamina.
Menurut Prabowo pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi Pertamax merugikan negara dan masyarakat.
Prabowo menegaskan bahwa kasus ini sedang dalam penanganan dan pemerintah akan bertindak tegas.
Baca Juga: Bukan Cuma Korupsi di Pertamina! Adi Prayitno: di Tempat Lain Mesti Diuber
"Kita akan bersihkan, kita tegakkan hukum seadil-adilnya," kata Prabowo yang dikutip dari youtube kompas
Kasus ini berawal dari temuan Kejaksaan Agung terkait dugaan penyimpangan tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina serta subholding-nya dari tahun 2018 hingga 2023.
Sejauh ini tujuh orang telah ditetapkan sebagai tersangka termasuk Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi.
Modus yang digunakan adalah membeli BBM jenis Pertalite (RON 90) dengan harga Pertamax (RON 92) lalu mengoplosnya sebelum dijual ke masyarakat.
Praktik ini diduga menyebabkan kerugian besar bagi negara.
Baca Juga: “Kalian Menipu Rakyat!” Said Didu Geram dengan Kasus Korupsi Pertamina
Diberitakan sebelumnya PT Pertamina (Persero) membantah tuduhan pengoplosan BBM ini.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan bahwa BBM yang dijual ke masyarakat sudah sesuai dengan spesifikasi resmi yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas).
"Kami pastikan bahwa yang dijual ke masyarakat itu sesuai dengan spek Ditjen Migas. Kalau RON 92 ya Pertamax, kalau RON 90 ya Pertalite," ujar Fadjar.
Prabowo memastikan pemerintah tidak akan mentoleransi praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat.
Baca Juga: Skandal BBM RON 90 ke RON 92, Pengamat Ekonomi Energi UGM Sebut Ini Bukan Kejutan Besar