bisnisbandung.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi pembicara dalam kegiatan retreat kepala daerah yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Rabu (26/2/2025).
Namun, pegiat media sosial Jhon Sitorus menyoroti pemberitaan acara ini yang tidak disertakan rekaman suara dari pemaparan Gibran.
Jhon Sitorus mengungkapkan keheranannya terhadap bagaimana media-media nasional melaporkan kegiatan ini tanpa menyertakan rekaman suara.
Baca Juga: Dampak Larangan Retret, Zulfan Lindan: Kepala Daerah PDIP Bisa Kesulitan!
“Gibran memberikan materi retreat di Magelang, dan sepertinya media-media sudah dikondisikan agar tidak memberikan rekaman suara Gibran, dan jadilah seperti ini,” terangya dilansir Bisnis Bandung dari akun X @Jhon Sitorus.
Menurutnya, hal ini menimbulkan dugaan adanya pengondisian dalam peliputan, sehingga publik tidak bisa mendengar langsung pemaparan yang disampaikan oleh Gibran.
Ia juga menyinggung kehadiran tokoh senior seperti Pramono Anung dalam acara tersebut, yang menurutnya memperkuat ironi dalam situasi ini.
Baca Juga: SMAN 6 Depok Klarifikasi Surat Edaran Study Tour Bukan Aturan Mengikat, Dedi Mulyadi Beri Penjelasan
Minimnya rekaman suara dalam pemberitaan Gibran di retreat kepala daerah memunculkan berbagai spekulasi dan pertanyaan mengenai transparansi peliputan media.
Jhon Sitorus menilai bahwa masyarakat berhak mendapatkan akses informasi yang lebih terbuka terkait isi pemaparan yang disampaikan dalam acara tersebut.
Kegiatan retreat kepala daerah sendiri bertujuan untuk memperkuat koordinasi serta menyamakan visi pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah.
Namun, sorotan terhadap teknis peliputan dan akses informasi dalam acara ini justru menjadi perbincangan utama di kalangan warganet dan pemerhati politik.
“Lo bayangin Gibran harus mengajari Pramono Anung ...gelapp gelappp,” tutup Jhon Sitorus.
Baca Juga: Empat Petinggi Jadi Tersangka Korupsi Minyak, Pertamina: Kami Hormati Proses Hukum