Bisnisbandung.com - Tagar #KaburAjaDulu tengah ramai diperbincangkan di media sosial khususnya di platform X (Twitter).
Fenomena ini dianggap sebagai bentuk protes sekaligus refleksi dari kegelisahan anak muda terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia saat ini.
Pengamat politik Adi Prayitno dalam kanal YouTubenya menyoroti bahwa munculnya tagar ini bukan sekadar tren media sosial melainkan cerminan keresahan yang lebih dalam.
Baca Juga: Rudi S Kamri: Pak Prabowo, IKN Amat Sangat Tidak Urgent!
"#KaburAjaDulu ini bukan sekadar lucu-lucuan atau tren sesaat. Ini ekspresi kekecewaan anak muda terhadap situasi ekonomi dan politik yang dianggap tidak memberi harapan," ujar Adi Prayitno.
Dalam analisisnya Adi Prayitno menjelaskan bahwa banyak anak muda merasa sulit untuk mencapai kehidupan yang layak di Indonesia.
Kesempatan kerja yang terbatas, upah yang rendah, dan biaya hidup yang semakin tinggi menjadi faktor utama di balik kekecewaan tersebut.
Adi Prayitno menjelaskan "Banyak anak muda sudah sekolah capek-capek, kuliah bertahun-tahun, tapi ketika lulus mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak."
"Bahkan bagi yang bisa bekerja, gaji mereka sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar," kata Adi Prayitno.
Baca Juga: Desain Ulang IKN, Rudi S Kamri: Bukti Ambisi Jokowi yang Berantakan?
Fenomena ini juga diperparah oleh kebijakan ekonomi yang dinilai tidak cukup berpihak kepada generasi muda.
Banyak dari mereka akhirnya melihat peluang di luar negeri sebagai alternatif yang lebih menjanjikan.
Meskipun ada anggapan bahwa gerakan ini mencerminkan sikap anti-nasionalisme, Adi Prayitno menilai sebaliknya.
Menurutnya #KaburAjaDulu adalah kritik keras terhadap pemerintah yang dinilai gagal menciptakan ekosistem yang mendukung kehidupan layak bagi anak muda.