Tidak hanya itu, meskipun keputusan ini membuka kompetisi yang lebih luas, dinamika politik di hulu dan hilir masih penuh tantangan.
Partai besar yang kehilangan kontrol terhadap koalisi diprediksi akan mencari cara untuk membatasi jumlah peserta pemilu, seperti memperketat syarat verifikasi partai politik.
Langkah ini berpotensi mempersempit ruang gerak partai kecil untuk bersaing secara efektif.
Selain itu, Eep Saefulloh mengingatkan bahwa penghapusan presidential threshold tidak otomatis menciptakan demokrasi yang lebih sehat.***
Baca Juga: Pelajaran untuk Jokowi, Feri Amsari: Konstitusi Tetap Memberi Ruang Meski Sering Dilukai