Bisnisbandung.com - Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti fenomena soliditas kader PDI-P yang menunjukkan loyalitas tinggi terhadap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Dalam youtubenya Adi Prayitno menyebut cap jempol darah sebagai simbol kesiapan kader PDI-P untuk “bertempur” membela Megawati dari berbagai isu yang mencoba menggoyang posisinya.
Menurut Adi Prayitno Megawati bukan hanya sekadar pemimpin partai tetapi juga dianggap sebagai sosok ibu oleh kader-kader banteng.
Baca Juga: Rahasia Bawang Goreng Renyah: Tanpa Mesin, Tetap Crispy dan Tahan Lama!
"Megawati itu simbol PDI-P. Bagi kader dia adalah ibu yang harkat dan martabat politiknya harus dijaga dari gangguan siapa pun," ujar Adi Prayitno.
Reaksi keras ini dipicu oleh pernyataan Effendi Simbolon yang sebelumnya meminta Megawati mundur dari kursi ketua umum.
Hal ini memantik gelombang solidaritas dari kader PDI-P di berbagai daerah.
Bahkan muncul simbol cap jempol darah sebagai tanda komitmen mereka untuk mendukung Megawati sampai titik darah penghabisan.
Adi Prayitno menilai isu kudeta kepemimpinan Megawati sangat sensitif di tubuh PDI-P.
Baca Juga: Gibran Butuh Legitimasi, Prof Ikrar: Pengalaman yang Matang dan Pendidikan Berkualiatis Kuncinya
Pernyataan Effendi yang kini dianggap outsider, justru mempertegas dugaan adanya pihak-pihak yang mencoba merongrong stabilitas partai.
“Reaksi keras kader PDI-P ini menunjukkan bahwa mereka siap tempur secara politik terhadap siapa pun yang mencoba menggantikan Megawati,” tegas Adi Prayitno.
Sejak era reformasi Megawati telah membawa PDI-P menjadi salah satu partai politik terbesar di Indonesia.
Di bawah kepemimpinannya PDI-P berhasil mencetak kemenangan di Pemilu 2014 dan 2019 serta mengantarkan Jokowi menjadi Presiden RI selama dua periode.
Baca Juga: Prabowo Selamatkan Hak Petugas Damkar yang Laporkan Kasus Korupsi, Rocky Gerung: Ini Soal Keadilan