Kondisi ini disebut semakin memperburuk kepercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah mengelola keuangan negara.
“Bagaimana mungkin pemerintah terus mengejar pajak tetapi kebocoran anggarannya justru sangat besar? Ini menunjukkan ada masalah sistemik dalam tata kelola keuangan negara,” ujar Rocky Gerung.
Di tengah persoalan keuangan negara program makan siang bergizi yang dicanangkan Prabowo menggunakan dana pribadinya menuai sorotan.
Langkah ini dinilai sebagai sinyal bahwa APBN tidak mampu menanggung program-program prioritas.
Baca Juga: Panda Nababan Beberkan Megawati Sudah Pernah Diwanti-Wanti oleh Suaminya Soal Jokowi
“Ini menjadi pertanyaan besar apakah APBN kita benar-benar sudah tidak punya dana lagi? Kalau begitu apa gunanya pemerintah?” sindir Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai kabinet Prabowo menghadapi tantangan besar untuk mengatasi berbagai persoalan warisan Jokowi.
Ia juga menyebut ada tekanan publik untuk membatalkan proyek strategis nasional (PSN) yang dianggap boros dan tidak produktif.
“Publik ingin melihat pemerintahan Prabowo yang pro rakyat tetapi hal itu sulit dilakukan selama pengaruh Jokowi masih begitu kuat di kabinet,” tegasnya.
Selain persoalan ekonomi Rocky Gerung juga menyoroti ketegangan politik antara Jokowi dan Megawati.
Konflik internal ini dinilai berpotensi mengguncang stabilitas nasional dan memengaruhi perekonomian.
“Investor tentu akan berpikir dua kali untuk masuk jika situasi politik tidak stabil,” ujar Rocky Gerung.
Meski penuh kritik Rocky Gerung berharap pemerintahan Prabowo mampu menciptakan kebijakan yang lebih efisien dan transparan.
Baca Juga: Dinkes Bandung Bakal Evaluasi per 3 Bulan Untuk Pengawasan Program MBG