Sobary juga menyoroti partai-partai baru, termasuk yang didirikan oleh putra Jokowi, sebagai
Menggambarkan bahwa Projo berada dalam posisi yang sulit, seolah kehilangan kiblat moral dan arah yang jelas dalam perjuangan politik mereka.
Loyalitas yang berlebihan kepada Jokowi, menurutnya, telah menjadi kelemahan utama kelompok ini.
Ia menilai bahwa politik yang berbasis pada pemujaan individu justru akan membawa dampak negatif bagi pembangunan demokrasi yang sehat di Indonesia.
“Jadi Projo dan kalangan orang-orang yang memuja Jokowi itu orang-orang yang kehujanan, rambutnya basah kuyup, pakaian basah kuyup, dan kehilangan kiblat yang bersih, kehilangan kiblat moral yang bisa dibanggakan untuk kepentingan kita,” tutup Sobary.***
Baca Juga: Effendi Simbolon Berbicara Tentang Hasto dan Megawati, Perspektif Baru dari Dalam PDIP