nasional

Nama Jokowi di Daftar OCCRP, Ikrar Nusa Bhakti: Jadi Alarm Korupsi Indonesia

Kamis, 2 Januari 2025 | 08:00 WIB
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti (dok youtube Ikrar Nusa Bhakti)


Bisnisbandung.com - Nama mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba menjadi sorotan internasional setelah masuk nominasi "Pemimpin Terkorup Dunia 2024" versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Lembaga yang berbasis di Amsterdam ini menempatkan Jokowi dalam daftar finalis yang diumumkan pada 31 Desember 2024.

Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menilai nominasi ini tidak bisa dilepaskan dari catatan pemerintahan Jokowi selama dua periode. 

Baca Juga: Masuk Nominasi Pemimpin Korup, Jokowi Minta Buktikan, Henri Subiakto: Tidak Semua Bisa Menerima Fakta Buruk

Selain Jokowi daftar ini juga mencantumkan Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.

Namun penghargaan itu akhirnya diberikan kepada mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Dalam YouTube-nya, Ikrar Nusa Bhakti menyebut bahwa OCCRP menyaring nominasi berdasarkan laporan jurnalistik internasional serta masukan dari pembaca dan pakar di berbagai negara.

“Apakah ini terkait dengan Jokowi secara pribadi, keluarganya, atau pemerintahannya selama 2014–2024? Itu yang harus kita telaah lebih dalam,” ujar Ikrar Nusa Bhakti.

Baca Juga: Jokowi Jadi Finalis Pemimpin Paling Korup, Hersubeno: Berdampak Pada Pemerintahan Prabowo

Selama masa kepemimpinan Jokowi Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia mengalami pasang surut.

Dari angka 34 pada 2014, IPK sempat membaik menjadi 40 pada 2019 sebelum kembali anjlok ke angka 34 pada 2022 dan 2023.

“Puncak IPK kita ada di 2019 tapi setelah itu langsung turun. Banyak yang menilai revisi Undang-Undang KPK pada 2019 jadi salah satu penyebab lemahnya pemberantasan korupsi,” kata Ikrar Nusa Bhakti.

Ia juga menyoroti pemecatan puluhan pegawai KPK melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang kontroversial.

Langkah tersebut dinilai mengurangi kredibilitas lembaga anti-rasuah itu.

Baca Juga: Dokter Tifa Sebut Jokowi ‘Koruptor Kelas Kakap’, Karena Menjadi Finalis Pemimpin Paling Korup Dunia

Halaman:

Tags

Terkini