Adi Prayitno menegaskan bahwa langkah ini adalah uji materi bagi klaim politik Jokowi yang selama ini memiliki basis massa yang loyal.
Jika Jokowi mampu mendirikan partai baru dan menjadikannya kompetitif, maka itu akan membuktikan bahwa ia tetap relevan di arena politik nasional, meskipun tak lagi menjadi presiden.
Ia menilai bahwa Jokowi sebaiknya tidak bergabung dengan partai politik yang sudah mapan seperti Gerindra, Golkar, atau NasDem.
"Semua keputusan politik, semua kepentingan politik, kuncinya adalah di partai politik. Ini tentu semacam uji materi bahwa Jokowi sebenarnya adalah orang hebat setelah tak lagi menjadi bagian dari PDIP," lugas Adi Prayitno.***