Rudi S Kamri secara tegas menyebut bahwa upaya-upaya ini tidak hanya bertentangan dengan aturan yang ada tetapi juga menunjukkan ketidaklegowoan terhadap hasil demokrasi.
Selain itu, Ia menggarisbawahi bahwa residu politik dinasti yang dinormalisasi selama era Jokowi turut merusak demokrasi Indonesia.
Rudi menilai bahwa ambisi politik yang tidak mengindahkan etika dan supremasi sipil telah menjadi preseden buruk bagi masyarakat.
“Nah, di Pilkada Jakarta ini, kita ada harapan, harapan kembali untuk membangun demokrasi sebagai manifestasi dari reformasi 98,” tegas Rudi S Kamri.***
Baca Juga: BRI dan Holding Ultra Mikro Dorong Daya Saing UMKM Lewat Sertifikasi BPOM