nasional

Saut Situmorang Geram dengan Sayembara Maruarar Sirait: Dia Menampar Mukanya Sendiri

Selasa, 3 Desember 2024 | 20:00 WIB
Saut Situmorang (Tangkap layar youtube Zulfan Lindan Unpacking)

bisnisbandung.com - Sayembara senilai Rp8 miliar yang diungkapkan oleh Maruarar Sirait untuk menangkap buronan Harun Masiku menjadi sorotan.

Wakil Ketua KPK periode 2015-2019, Saut Situmorang, mengkritik langkah tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk bahwa Maruarar Sirait "Dia menampar mukanya sendiri".

“Kita tidak mengabaikan kalau memang dia punya uang segitu. Tapi sebenarnya ini adalah tanggung jawab negara. Ini sebenarnya tamparan, siapa yang mau ditampar di sini? Ya, pemerintah dong,” katanya dilansir dari youtube Zulfan Lindan Unpacking.

“Jadi, dia menampar muka dia sendiri sekarang. Karena KPK itu sekarang bagian dari pemerintah, ya kan? Enggak kerja, terus dikasih uang,” lanjutnya.

Baca Juga: Rizieq Shihab Desak Prabowo Seret Jokowi dan Fufu Fafa ke Pengadilan

Menurut Saut Situmorang, meski sayembara ini dapat memancing perhatian publik, gagasan tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan logika yang tepat dalam pemberantasan korupsi.

Ia menilai upaya ini seolah menunjukkan bahwa pemerintah dan lembaga penegak hukum tidak mampu menangkap buronan tanpa bantuan insentif eksternal.

Harun Masiku, buronan dalam kasus suap yang melibatkan eks komisioner KPU, telah menjadi simbol lemahnya penegakan hukum terhadap korupsi.

Meski ada berbagai instrumen hukum dan teknologi untuk melacak keberadaannya, hingga kini ia belum berhasil ditemukan.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Rhenald Kasali: Jangan Diam Lakukan Terobosan!

Langkah seperti sayembara Marurara Sirait yang bernilai 8 Miliar, bagi Saut Situmorang, tidak cukup menggantikan proses hukum formal yang semestinya dilakukan oleh lembaga berwenang.

Saut Situmorang menyoroti peran KPK saat ini yang, menurutnya, berpotensi terpengaruh oleh kendali dari luar.

Dalam pandangannya, persoalan internal KPK menjadi salah satu alasan mengapa kasus seperti Harun Masiku sulit dituntaskan. Ekspos dan penyelidikan yang berulang tanpa hasil konkret hanya memperburuk citra lembaga tersebut.

Baca Juga: Pilkada Jadi Bukti, Rocky Gerung: Jokowi Gagal Redam PDIP, Megawati Semakin Dominan

Halaman:

Tags

Terkini