Dengan menurunkan kualitas gizi, negara berisiko melemahkan generasi muda, yang seharusnya menjadi aset utama bangsa.
“Seharusnya, kondisi ekonomi guru diperbaiki, sementara kondisi gizi siswa juga dijaga. Nutrisi sangat penting untuk mendukung pembentukan otak dan kapasitas intelektual anak-anak pada usia formatif,” tegas Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengingatkan bahwa kebijakan yang menyentuh kebutuhan dasar, seperti gizi anak, harus ditempatkan sebagai prioritas yang tidak bisa dikompromikan, bahkan di tengah keterbatasan anggaran.
“Jika ada anggaran terbatas, maka harus ada yang dipangkas. Masalahnya, mengapa yang dikorbankan justru kualitas makan siang anak-anak,” tutupnya.***
Baca Juga: Kubu Pramono Klaim Peroleh 50,7% Suara, Ade Armando: Itu Salah, Sama Sekali Tidak Bisa Dibenarkan