Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangan tajam usai pasangan Pramono Anung-Rano Karno mengklaim kemenangan satu putaran dalam Pilkada DKI Jakarta.
Menurut Rocky Gerung hasil ini menandai akhir era pengaruh Presiden Jokowi di ibu kota.
Rocky Gerung menjelaskan pasangan Pramono-Rano mengklaim kemenangan dengan raihan 50,07% suara berdasarkan hasil real count formulir C1.
Baca Juga: Bangun Karir Bersama PT Serasi Autoraya (SERA) Terbuka Untuk Diploma dan Sarjana
Sementara itu kubu Ridwan Kamil-Mulyono masih percaya bisa memaksa Pilkada ini ke putaran kedua bahkan menawarkan hadiah Rp10 juta bagi pelapor kecurangan.
Rocky Gerung menilai klaim kemenangan ini menguatkan posisi PDI Perjuangan di DKI Jakarta.
Sekaligus menjadi pukulan telak bagi Jokowi dan para pendukungnya.
Dikutip dari youtubenya, Rocky Gerung menjelaskan "Rakyat Jakarta sudah menunjukkan penolakannya terhadap tokoh-tokoh yang mewakili Jokowi."
Rocky Gerung menyebut hasil Pilkada ini adalah cerminan dari psikologi publik yang menginginkan perubahan.
Baca Juga: Website TRAC: Cara Aman dan Nyaman untuk Booking Rental Mobil Terdekat
Ia menegaskan bahwa Jokowi tidak lagi memiliki "grip" atau cengkeraman politik di Jakarta.
“Jakarta adalah simbol bahwa era Jokowi sudah selesai. Publik menolak agen-agen politik Jokowi seperti Ridwan Kamil dan Mulyono,” tegas Rocky Gerung.
Dalam analisisnya Rocky Gerung juga mengkritik penggunaan margin of error oleh lembaga survei yang disebutnya sebagai alat untuk memanipulasi psikologi publik.
"Quick count itu hanya panduan tidak punya kekuatan hukum. Real count formulir C1 yang jadi pegangan," katanya.
Baca Juga: Kemiskinan dan pengangguran masih menghantui negeri ini, termasuk Jawa Barat