Bisnisbandung.com - Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 menjadi topik hangat dengan hasil quick count yang menunjukkan keunggulan pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
Namun pertanyaan besar yang muncul adalah apakah hasil ini akan selesai dalam satu putaran atau memerlukan dua putaran?
Pengamat politik Khoirul Umam memberikan analisisnya terkait dinamika ini.
Baca Juga: Ini Dia Sejumlah Cara Dan Strategi Mendapatkan Satu Milyar Pertama Dalam Hidupmu
Khoirul Umam menyoroti dominasi pemilih dari Generasi Z dan milenial dalam Pilgub Jakarta.
Menurutnya kelompok ini memainkan peran signifikan dalam menentukan arah kemenangan pasangan calon.
“Para paslon di Jakarta punya strategi khusus untuk menarik perhatian gensi dan milenial. Namun pada akhirnya faktor ketokohan tetap menjadi penentu utama,” ungkap Khoirul Umam yang dikutip dari youtube tvOne.
Ia juga menyebutkan bahwa dukungan tokoh populer seperti Anies Baswedan dan Ahok di masa lalu memiliki efek terhadap pilihan gensi dan milenial.
Mesin partai juga menjadi salah satu faktor yang berkontribusi meskipun belum tentu dominan.
Baca Juga: Mau Buka Bisnis Di Rumah Saja? Ini Sejumlah Bisnis Yang Berpotensi Laris Manis!
Jika Pilgub selesai dalam satu putaran klaim kemenangan pasangan Pramono-Rano akan semakin kuat.
Khoirul Umam menjelaskan bahwa angka kemenangan 50% + 1 bisa menjadi penentu.
“Jika klaim mereka melampaui 50% dengan margin 0,01% maka satu putaran sangat memungkinkan. Namun hasil ini harus diverifikasi dengan data C1,” jelasnya.
Menurut Khoirul Umam tim Pramono-Rano harus memastikan konsolidasi cepat terhadap hasil di tingkat TPS.
Baca Juga: Mengenal Dampak dari Strawberry Parenting