Bisnisbandung.com - Effendi Gazali pengamat politik memberikan pandangannya mengenai perubahan besar dalam pola pemerintahan Indonesia saat di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Effendi Gazali mengungkapkan bahwa pemerintahan Jokowi dalam 10 tahun terakhir telah mengubah Indonesia menjadi "Negara Konten" dan "Republik Influencer."
Menurut Effendi Gazali, Jokowi yang sebelumnya seorang Presiden kini memasuki dunia baru sebagai influencer setelah menuntaskan masa jabatannya.
Baca Juga: Kacang Nepo Melangkah ke Kancah Nasional Bersama BRI
Effendi Gazali menjelaskan bahwa Jokowi lebih memilih untuk terjun langsung ke dunia influencer setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden.
Dalam pandangannya perubahan tersebut tidak bisa dipisahkan dari sifat pemerintahan Jokowi yang sangat bergantung pada "influencing" dan kekuatan media sosial.
Bahkan Effendi Gazali mengatakan bahwa Jokowi seolah-olah sudah membuktikan bahwa Indonesia sekarang menjadi negara yang lebih dikenal lewat "konten" dan kehadiran influencer yang mempengaruhi opini publik.
Dikutip dari youtube Indonesia Lawyers Club, Effendi Gazali menjelaskan "Siapa yang diundang ke Istana? Influencer! Kampanye makan bakso bersama siapa yang diundang? Influencer! Kalau Anda belum pernah diundang ke Istana, mungkin Anda belum mengikuti alur ini."
Hal ini mengarah pada kesimpulan bahwa Indonesia di bawah Jokowi bukan hanya negara yang dikenal melalui kebijakan pemerintahannya tetapi lebih pada citra yang dibangun melalui media sosial dan para influencer.
Baca Juga: Program Pemberdayaan BRI Sukses Dukung UMKM Keripik Kentang Albaetya Berkembang Pesat
Effendi Gazali juga membandingkan gaya kepemimpinan Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri Presiden kelima Indonesia.
Menurutnya Jokowi cenderung lebih cepat terjun ke dunia politik praktis setelah selesai menjabat bahkan terlibat dalam Pilkada di beberapa daerah.
Sebaliknya Megawati lebih memilih untuk tetap berada di dalam struktur partai dan tidak terlalu terlibat langsung dalam proses pemilihan kepala daerah.
"Jokowi tidak betah setelah selesai menjadi Presiden, langsung turun dan mempengaruhi Pilkada. Ini berbeda dengan Megawati yang lebih memilih jalur struktural," ungkap Gazali.
Baca Juga: Cara Cepat Berantas dari musuh bebuyutan Judi Online