Bisnisbandung.com - Amien Rais kembali menjadi sorotan dengan kritik tajamnya terhadap mantan Presiden Jokowi, yang disebutnya sebagai "Mulyono" dalam berbagai pernyataannya.
Dalam konteks Pilkada 2024, Amien Rais menyoroti keterlibatan Jokowi secara aktif dalam mendukung sejumlah pasangan calon kepala daerah, yang menurutnya mengabaikan etika dan moralitas politik.
Ia mengungkapkan bahwa Jokowi, melalui pengaruhnya sebagai figur besar, dinilai mencoba mengamankan kemenangan pasangan tertentu di wilayah-wilayah strategis seperti DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
“Dengan membuang pertimbangan etika dan moral politik, Mulyono ingin mengerahkan kemampuan dan sisa-sisa wibawanya agar jagoannya dalam Pilkada yang tinggal beberapa hari lagi bisa menang,” jelasnya dilansir dari youtube pribadinya.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Kritik Terhadap Kebiasaan Kungker dan Formasi Kabinet Prabowo
Amien Rais melihat tindakan Jokowi yang turun langsung ke lapangan sebagai juru kampanye bagi pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Jawa Tengah, dengan gaya kampanye yang dianggap mencolok dan kontroversial.
Amien Rais menyebut kampanye yang dilakukan Jokowi dan para calon yang didukungnya sebagai "pameran politik tanpa malu."
Konvoi menggunakan truk besar, arak-arakan dengan ratusan penari, hingga pembagian kaos secara massal menjadi simbol dari pendekatan politik yang ia anggap merendahkan kecerdasan rakyat.
Baca Juga: Rocky Gerung: Langkah Prabowo Hentikan Infrastruktur Baru Bisa Bungkam IKN
“Lihatlah bagaimana Mulyono menjadi jurkam pemenangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Jawa Tengah. Ia mengendarai truk besar, dan video yang beredar menunjukkan ia diapit oleh Luthfi dan Yasin, diikuti ratusan penari sambil meneriakkan slogan-slogan tertentu,” lugasnya.
Baginya, tindakan ini mencerminkan upaya untuk memanfaatkan kesenjangan sosial dengan menawarkan hiburan dan bantuan sesaat demi meraih simpati.
Kritik Amien Rais juga mengarah pada pola dinasti politik yang ia nilai semakin menguat di bawah pengaruh Jokowi.
Baca Juga: Panas! Ratusan Advokat Ikut Bela Said Didu, Refly Harun Sebut PIK 2 Tersembunyi Banyak Skandal
Ia menuding bahwa Jokowi tidak hanya berupaya memenangkan calon-calon tertentu, tetapi juga memperkuat jaringan kekuasaan yang berorientasi pada kepentingan pribadi, terutamaunuk Gibran di masa depan.