Hal ini, dalam pandangan Sobary, mencerminkan dinamika politik yang memperlihatkan bagaimana seorang pemimpin bisa dimanfaatkan demi kepentingan kelompok tertentu.
Sobary menyampaikan bahwa tindakan tersebut tidak hanya mempertaruhkan posisi politik Prabowo, tetapi juga mencerminkan wajah politik Indonesia yang penuh dengan intrik dan kepentingan.
Ia juga menggarisbawahi bahwa apa yang terjadi pada Prabowo adalah cerminan dari wajah politik yang sering kali diwarnai dengan strategi manipulatif.
“Presiden sudah dikorbankan, dijadikan ‘batur’, dan dimanfaatkan,” ucap Budayawan Mohamad Sobary.***
Baca Juga: Tukar Tambah Kepentingan? Rocky Gerung: Gelar Doktor Bahlil Picu Kontroversi di UI