"Bung Karno adalah pembela rakyat, bukan alat manipulasi politik," tambahnya.
Pilkada 2024 yang semakin dekat membuat persaingan antar kandidat semakin memanas.
Beberapa calon kepala daerah diketahui mulai mengadopsi citra Bung Karno dalam kampanye mereka.
Mulai dari mengenakan jas bergaya Soekarno hingga mengutip pidato-pidatonya yang berapi-api untuk menunjukkan bahwa mereka berjuang untuk rakyat.
Baca Juga: BRI Sukses Turunkan Kredit Macet, Ungkap Strategi Jitu Tingkatkan Kualitas Aset
Namun bagi Ahmad Khoirul Umam hal tersebut hanya akan merendahkan makna sejati perjuangan Bung Karno.
“Menggunakan Bung Karno dalam kampanye seperti ini hanya akan mengubah figur pahlawan bangsa menjadi objek hiburan politik," kata Ahmad Khoirul Umam.
Ia menambahkan bahwa menggunakan nama besar seperti Bung Karno tanpa menginternalisasi pemikiran dan perjuangan ideologisnya akan memunculkan distorsi sejarah.
"Bung Karno bukan untuk dijadikan alat politik praktis apalagi jika itu hanya dilakukan untuk meraih suara. Sebagai bangsa kita perlu memahami esensi dari perjuangannya yang lebih besar yaitu kemerdekaan sejati dari segala bentuk penjajahan termasuk penjajahan politik." tutup Ahmad Khoirul Umam.***