Bisnisbandung.com - Nama besar Soekarno atau Bung Karno tak bisa dipisahkan dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Soekarno karismanya sebagai pemimpin revolusi dan pergerakan anti-kolonialisme telah menjadi simbol kebanggaan bangsa.
Namun menurut Ahmad Khoirul Umam saat ini nama Bung Karno seringkali dijadikan alat dalam dinamika politik bahkan dalam kampanye pilkada.
Baca Juga: BRI Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan di Indonesia, Raih Penghargaan WEPs Awards 2024
Ahmad Khoirul Umam seorang pengamat politik menegaskan bahwa menggunakan nama Bung Karno untuk kepentingan politik praktis seperti dalam Pilkada 2024 adalah tindakan yang sangat melecehkan.
Menurut Ahmad Khoirul Umam, Bung Karno lebih dari sekadar simbol perjuangan kemerdekaan.
Ia adalah "The Killer of Colonialism" (Pembunuh Kolonialisme) yang memiliki pemikiran dan ideologi yang sangat mendalam.
"Bung Karno bukanlah tokoh yang bisa dipolitisasi untuk sekadar memenangkan suara dalam pilkada," ujar Ahmad Khoirul Umam dikutip dari youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia.
Bung Karno tidak hanya memerdekakan Indonesia dari belenggu penjajahan tetapi juga mengusung gagasan besar tentang identitas bangsa dan kedaulatan negara.
Ia mengajarkan pentingnya persatuan di tengah perbedaan serta mencanangkan konsep-konsep seperti Pancasila yang menjadi dasar negara.
Ahmad Khoirul Umam menjelaskan “Pemikiran Bung Karno adalah perjuangan intelektual yang melawan penjajahan dalam segala bentuknya.”
“Jangan sampai apa yang telah dia perjuangkan hanya dijadikan alat untuk menarik perhatian dalam konteks pilkada atau pemilu,” tegas Ahmad Khoirul Umam.
Menurut Ahmad Khoirul Umam sangat disayangkan jika saat ini dalam hiruk-pikuk politik lokal beberapa calon pemimpin daerah mencoba mengaitkan diri dengan Soekarno semata-mata untuk meraup dukungan.
Baca Juga: SBN Ritel T0013 Kini Bisa Didapatkan Melalui Bank Bjb, Imbah Hasil Hingga 6,5%